Tampilkan postingan dengan label perencanaan dalam manajemen. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label perencanaan dalam manajemen. Tampilkan semua postingan

Rabu, 08 Februari 2012

PERENCANAAN (PLANNING) DALAM MANAJEMEN


PERENCANAAN (PLANNING) DALAM MANAJEMEN



OLEH:

SYARIF
109204028


PRODI  PENDIDIKAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
TAHUN 2010



KATA PENGANTAR

            Alhamdulilliah, segala puji ke-hadirat Allah SWT. karena rahmat dan hidayahNya jualah sehingga makalah pengantar administrasi dan manajemen yang membahas “perencanaan (planning) dalam manajemen” dapat diselesaikan dengan baik dan lancar.
            Makalah ini ditulis dengan tujuan untuk memenuhi mata kuliah pengantar administrasi dan manajemen terutama mahasiswa prodi pendidikan akuntansi fakultas ekonomi (FE) Universitas Negeri Makassar (UNM) dalam kegiatan perkuliahan, agar diperoleh pemahaman yang jelas tentang konsep dasar ilmu administrasi.
            Meskipun makalah ini disusun dengan baik, namun tidak menutup kemungkinan masih terdapat kekurangan. Maka dari itu, kritik dan saran diharapkan untuk membimbing penulis untuk memperbaiki kesalahan/kekurangan dalam pembuatan makalah.
            Akhirnya, hanya kepada Allah SWT. Penulis memohon agar rahmat dan karuniaNya selalu memberkati hambanya. Semoga isi makalah ini bermanfaat bagi kita semua, Amin.
   Makassar, November 2010

                                                                                                        Penulis



DAFTAR ISI

Judul …………………………………………………………………………....    i
Kata Pengantar ……………………………………………………………......   ii                                      
Daftar Isi ……………………………………………………………………….
 iii BAB  PENDAHULUAN    

A.    Latar Belakang ………………………………………………………….   1
B.     Rumusan Masalah ………………………………………………………   1
C.     Tujuan Penulisan ………………………………………………………..   1
BAB  PEMBAHASAN
A.    Pengertian Perencanaan …………………………………………………  2
B.     Berbagaiaspek Perencanaan ……………………………………………..  3
C.     Proses Perencanaan……………………………………………………… 4
D.    Berbagai Rintangan Dan Petunjuk Perencanaan ………………………… 6
E.     Perencanaan Stratejik …………………………………………………… 7
F.      Perencanaan Operasional ………………………………………………..  9
BAB  PENUTUP
A.    Kesimpulan …………………………………………………………..… 11
B.     Saran ……………………………………………………………………  11
DAFTAR PUSTAKA …...…………………………………………………….  12

 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
            Dalam administrasi dikenal sebagai suatu ilmu yang harus diketahui pengertian dan persyaratannya sehingga dapat dikatakan sebagai ilmu. Namun untuk mengetahui lebih mendalam tentang administrasi, ternyata administrasi mempunyai unsur-unsur tertentu yang tidak dapat dipisah-pisahkan karena unsur adalah sebagian kecil dari sesuatu yang lebih besar. Unsur administrasi adalah bagian-bagian yang harus ada dalam keseluruhan kegiatan administrasi.begitu pula dengan pendekatan-pendekatan administrasi, adalah proses perbuatan atau cara mendekati sesuatu untuk mengetahui permasalahan. Pendekatan ilmu administrasi di sini diartikan sebaga cara mendekati permasalahan administrasi sebagai suatu ilmu pengetahuan. engan menggunakan istilah hampiran, tetapi dalam tulisan ini digunakan istilah pendekatan, yaitu pendekatan proses, pendekatan sistem, pendekatan pengalaman, pendekatan hubungan kerja kemanusiaan, pendekatan pembuatan keputusan, pendekatan formal, pendekatan spontanitas, pendekatan partisipasi, pendekatan tantangan atau tanggapan, pendekatan pengarahan, pendekatan kontrol dan keseimbangan, pendekatan sistem sosial, dan pendekatan matematik,

B. Rumusan Masalah
            Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut.
1.      Pengertian dan klasifikasi unsur administrasi.
2.      Unsur umum/anatomi ilmu administrasi.
3.      Pendekatan ilmu administrasi.

C. Tujuan Penulisan
           Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penulisan ini yaitu sebagai berikut.
1.      Untuk mengetahui pengertian dan klasifikasi unsur administrasi.
2.      Untuk mengetahui unsur umum/anatomi ilmu administrasi.
3.      Untuk mengetahui pendekatan ilmu administrasi.

D. Manfaat Penulisan
            Berdasarkan tujuan penulisan, maka manfaat penulisan yaitu sebagai berikut.
1.      Sebagai alat untuk mengetahui pengertian dan klasifikasi unsur administrasi.
2.      Sebagai alat untuk mengetahui unsur umum/anatomi ilmu administrasi.
3.      Sebagai alat untuk mengetahui pendekatan ilmu administrasi.


BAB II
UNSUR-UNSUR DAN PENDEKATAN ADMINISTRASI

A. Pengertian dan Klasifikasi Unsur Administrasi
            Unsur adalah sebagian kecil dari sesuatu yang lebih besar. Unsur administrasi adalah bagian-bagian yang harus ada dalam keseluruhan kegiatan administrasi.
Pertama, yaitu klasifikasi yang mutlak harus ada dalam administrasi, jika unsur itu tidak ada maka tidak aka nada administrasi. Pengertian administrasi di sini, yaitu merupakan faktor penyebab terjadinya penyebab terjadinya administrasi seperti klasifikasi yang dikemukakan oleh Siagian (1985:4) yang teerdiri atas empat unsur yaitu: (1) dua orang atau lebih, (2) tujuan, (3) tugas yang hendak dilaksanakan, (4) peralataan dan perlengkapan.
 Kedua, klasifikasi yang bersifat umum yaitu tidak berarti tidak adanya unsur itu administrasi tidak ada, tetapi hanya kurang sempurna. Pengertian unsur administrasi di sini, merupakan anatomi administrasi seperti yang dikemukakan The Liang Gie, (1972:11) yang terdiri delapan unsur yaitu (1) organisasi, (2) manajemen, (3) komunikasi, (4) kepegawaian, (5) keuangan, (6) perbekalan, (7) ketatausahaan, dan (8) hubungan masyarakat.
            adapun uraian unsur-unsur administrasi itu dapat diikuti subbab  berikut ini.

1.    Unsur Mutlak/Faktor Ilmu Administrasi
a.  Dua orang atau lebih
            Dua orang manusia atau lebih tergolong dalam suatu unsur mutlak administrasi dengan asumsi bahwa manusia tidak dapat bekerja sama dengan dirinya sendiri, tetapi harus memerlukan bantuan orang lain.
b. Tujuan
            Tujuan ialah nilai-nilai atau kebutuhan manusia, baik jasmaniah maupun rohaniah yang diperjuangkan dengan perbuatan-perbuatan yang nyata agar nilai atau kebutuhan  itu dapat  dipenuhi.
            Tujuan yang ingin dicapai oleh orang-orang yang bekerja sama umumnya ada tiga macam.
1) Tujuan jangka panjang, misalnya tujuan yang ingin dicapai oleh bangsa Indonesia ialah masyarakat yang adil dan makmur dan spiritual berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Tujuan jangka panjang biasanya antara 25-30.
2)  Tujuan jangka menengah (sedang), yaitu tujuan yang ingin dicapai dalam waktu yang lebih singkat dibandingkan dengan tujuan jangka panjang, misalnya tujuan pembangunan lima tahunan secara bertahap.
3)  tujuan jangka pendek, yaitu tujuan yang ingin dicapai dalam waktu yang relatif singkat dibandingkan dengan tujuan jangka menengah/sedang. Misalnya proyek pembangunan gedung sekolah, jalan raya, pengadaan buku, dan sebagainya.
c. Tugas dan pelaksanaan
            unsur pertama dari administrasi adalah dua orang atau lebih, dan unsur kedua adalah tujuan. Adanya lebih dari satu orang saja dalam administrasi belum tentu administrasi akan berhasil mencapai tujuan dengan sebaik-baiknya apabila tidakada pembagian tugas di antara orang-orang terlibat.
            Jadi, administrasi merupakan suatu rangkaaian tugas yang dilakukan secara kerja sama dari dua orang atau lebih yang diarahkan tercapainya tujuan tertentu.
d. Peralatan dan Perlengkapan
            petalatan dan perlengkapan yang diperlukan dalam proses administrasi bergantung pada beberapa faktor, seperti 1) jumlah orang yang terlibat dalam proses itu, 2) sifat tujuan yang hendak dicapai, 3) ruang lingkup serta aneka ragam tugas yang hendak dijalankan, dan 4) sifat kerja sama yang dapat diciptakan dan dikembangkan.

2. Unsur Umum/Anatomi Administrasi
a. Organisasi
            Organisasi sebagai unsur pertama dari administrasi merupakan rangka kerja dari administrasi (badan administrasi) yaitu wadah penyelenggaraan usaha kerja sama. Money (1947:4) menyebutkan sebagai bentuk-bentuk perserikatan atau rangka kerja sama manusia untuk pencapaian suatu tujuan bersama.
            The Liang Gie-Sutanto (1977:56) mengemukakan pokok-pokok soal yang dibahas dalam ilmu organisasi antara lain:
1)   Alasan manusia hidup berkelompok
2)  Keanggotaan jamak individu dalam kelompok,
3)  Berbagai jenis dan macam organisasi,
4)  Dasar-dasar pembentukan organisasi,
5)  Asas-asas organisasi,
6)  Bentuk-bentuk organisasi,
7)  Pembagangan organisasi,
8)  Watak organisasi,
9)   Peranan staf dalam organisasi,
10) Teori organisasi,
11) Hubungan dalam organisasi,
12) Buku pedoman organisasi,
13) Siklus organisasi,
14) Organisasi dan lingkungan, dan
15) Berbagai aliran dalam organisasi.
b. Manajemen
            manajemen sebagai unsur kedua dari administrasi yaitu proses yangmenggerakkan kegiatan dalam administrasi itu sehinggah tujuan yang telah ditentukan benar-benar tercapai. Menurut pendapat Hutabarat (1984;77) manajemen disamakan dengan anatomi manusia yaitu kepala tempatnya otak dan syaraf berperan sebagai pusat dari keseluruhan yang ada di badan, di mana diolah seluruh keperluan dan dari mana dikelola seluruh kepentngan badan/organisasi dan keman seluruh hasil kegiatan  disalurkan atau dilaporkan.
c. Komunikasi
            komunikasi sebagai unsure ketiga dari administrasi, The Liang Gie (1977:60) mengatakan bahwa komunikasi administrasi membahas “segenap rangkaian kegiatan penataan penyampaian warta dari seorang kepada pihak lain dalam kerja sama mencapai tujuan tertentu”.
            Sediono (1972:p,19) mengatakan bahwa komunikasi merupakan urat-urat  
nadi yang memungkinkan orang-orang dalam suatu kerja sama saling mengetahui pikiran’kehendak, dan perasaan masing-masing.
            Jadi, oengertian komuniaksi itucukup luas dan umum. Apabila komuniaksi itu dikaitkan dengan ilmu administrasi, maka komuniksi administrasi adalah suatu proses penyampaian keterangan dari pengirim informasi kepada penerima informasi agar tercipta proses kerjasama sekelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu. Ini berarti .
1) Bahwa ada berita atau ide, pemikiran, informasi, pendapat, gagasan, dan sebagainya.
2)  Dalam rangka berkomunikasi harus ada pihak pengirim berita (sender) dan pihak penerima berita (receiver).
3)  Terjadi secar timbale balik dalam setiap usaha kerja sama sekelompok orang atau untuk suatu tujuan tertentu.
d. Kepegawaian
            kepegawaian sebagai unsure yang keempat dari administrasi yaitu  rangkaian kegiatan yang berkenaan dengan sumber tenaga manusia (working force) yang harus ada pada ssetiap usaha kerja sama. Prosestersebut dimulai dari penerimaan (recruiting) sampai pemberhentian (retirement).
e. Keuangan
            keuangan sebagai sumber ke lima dari administrasi yaitu rangkaian kegiatan yang berkenaan dengan mengola segi-segi pembiayaan (financing) sampai pertanggunungjawaban keuangan dalaam usaha kerja sama yang bersangkutan. Daqri sini timbullah Administrasi keuangan yang mencakup pegangan anggaran belanja (budgeting) pembukuan (accounting), pemeriksaan (auditing) serta tindakan-tindakan lainnya dalam bidan keuangan.
            Hutabarat (1984:78) mengidentikkan keuangan seprti darah yang sangat diperlukan oleh tubuh.  Seperti unsure lainnya, pengetahuan keuangan juga telah berkembang menjadi beberapa bagian yang cukup luas seperti planning-programming-budgetting system (PPBS).
f. Perbekalan
            perbekalan sebagai unsur ke enam dari administrasi yaitu rangkaian kegiatan merencanakan, mengadakan, mengatur pemakaian, menyimpan, mengendalikan, merawat, menyingkirkan, dan menghapuskan barang-barang keperluan kerja dalam usaha kerja sama yang bersangkutan.
1)  Penelitian dan penentuan kebutuhan perbekalan kerja,
2)  Pembakuan dan perincian benda-benda,
3)  Proses pembelian barangg,
4)  Prosedur pemakaian barang,
5) Pencatatan dan pengurusan harta benda,
6) Teknik penyimpanan dan perawatan benda,
7)  Prosedur penyingkiran benda yang tidak dipakai lagi,
8)  Pengurusan dan pemeliharaan gedung,
9)  Pengurusan pengangkutan dan kendaraan, dan
10)Penyusunan tata ruang kantor.
g. Ketatausahaan
            Ketatausahaan sebagai unsur ke tujuh dari administrasi merupakan otak administrasi, yaitu sebagai pusat kegiatan menghimpum, meencatat, mengolah, menggandakan, mengirim,  menyimpan, dan menyalurkan segala sesuatu yang diperlukan dalam kerja sama.
            Ketatausahaan sebagai otak administrasi ada tiga kegiatan pokok yang terpusat ada tata usaha, yaitu sebagai pusat pengolahan dan pengelolaan (brian centre), pusat pengingatan (memory centre), dan pusat penghubungan (nerve centre).
            Atmosudirjo, (1985:93) membedakan empat macanm tata usaha modern, yaitu:
1) Umum, yang dijalankan oleh sekretariat untuk memperlancar jalannya manajemen organisasi melalui komunikasi semua pihak,
2)   Teknik operasional, yang dijalankan semua kesatuan,
3)  Sumber daya (recources), yakni tata usaha personil, tata usaha keuangan dan tata usaha materiil, logistik, dan
4)  Tata usaha untuk memperlancar komunikasi intern, pengendalian situasi intern, dan pengambilan putusan MIS (manajement information system) pada tingkat pertama dilakukan dengan arsip sentral, dan jika memungkinkan menggunakan computer (data base).
h. Hubungan Masyarakat
            Hubungan masyarakat (humas) sebagai unsure ke delapan dari administrasi yaitu rangkaian kegiatan menciptakan hubungan baik dan ddukungan dari masyarakat sekeliling terhadap usaha kerja sama yang bersangkutan. Aspek ini amat penting bagi kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleeh pemerintah maupun perusahaan agar mendapat dukungan dari rakyat  bagi pemeerintah dandukungan konsumen bagi perusahaan.

            Perincian isi kelompok pengetahuan ini antara lain:
1) Organisasi dan bidang kerja hubungan masyarakat,
2) Asas-asas pekerjaan hubungan masyarakat,
3) Alat-alat hubungan masyarakat,
4) Proses kegiatan hubungan masyarakat, dan
5) Analisis pendapatan umum.
            Apabila kedelapan unsur tersebut dibandingkan satu sama lain sebagai suatu kebulatan, maka organisasi, manajemen , dan komunikasi merupakan proses yang luas. Ketiganya termasuk mempengaruhi keseluruhan aktivitas dari sesuatu usaha kerja sama. Sedangkan lima unsur lainnya yitu kepegawaian, keuangaan, pembekalan, ketatausahaan, dan hubungan masyarakat hanyalah menempati sebagian saja dari aktivitas kerja sama.

B. Komponen Proses Administrasi
            Administrasi diartikan sebagai proses terbagi menjadi tiga macam, yaitu:
1) Proses pemikiran (proses administrative/manajerial),
2) Proses teknis operasional (technical operation), dan
3) Proses pembantuan (auxiliary).
            Administrasi dalam kaitannya dengan fungsi dan tugas yang harus dilakukan, ada tiga tingkatan tugas administrasi yaitu;
1) Tugas administrator,
2) Tugas manajerial,
3) Tugas staf (pembantu)
            Menurut Suganda (1989:12) dengan pemahaman bahwa tempat terlaksananya administrasi adalah organisasi, maka proses administrasi adalah proses organisasi, yaitu;
1) Manajer (puncak, menengah, dan bawah),
2) Lini
3) Staf (pembantu)
            Oleh karena itu, dalam setiap unit organisasi akan berjalan pula proses pengendalian dan proses pembantuan. Jadi, walaupun setiap unit mempunyai fungsi utama sendiri , namun harus pula melaksanakan sebagian fungsi unit utama sendiri, namun harus pula melaksanakan sebagian fungsi unit lainnya kecuali unit staf yang bukan teknis operasional organisasi.
C.  Pendekatan Ilmu Administrasi
            Pendekatan adalah proses perbuatan atau cara mendekati atsu mengetahui permasalahan. Pendekatan ilmu administrasi di sini diartikan sebaga cara mendekati permasalahan administrasi sebagai suatu ilmu pengetahuan.
             Menurut The Liang Gie-Sutarto (1977:24-30) dengan menggunakan istilah hampiran, tetapi dalam tulisan ini digunakan istilah pendekatan, yaitu pendekatan proses, pendekatan sistem, pendekatan pengalaman, pendekatan hu bungan kerja kemanusiaan, pendekatan pembuatan keputusan, pendekatan formal, pendekatan spontanitas, pendekatan partisipasi, pendekatan tantangan atau tanggapan, pendekatan pengarahan, pendekatan control dan keseimbangan, pendekatan system sosial, dan pendekatan matematik,
1)  Pendekatan proses, dikenal sebagai “pendekatan tradisional”, “pendekatan operasional” atau “pendekatan klasik”. Pendekatan proses berlendaskan penelitian dan percobaan.
2)  Pendekatan sistem, mengutamakan adanya berbagai faktor yang saling berkaitan dan mempengaruhi sebagai suatu kebulatan. Apabila salah satu faktor tidak berfungsi, maka rangkaian kegiatan penataan setiap kerja sama itu tidak ada.
3)   Pendekatan pengalaman, menekankan pentingnya peranan perilaku dalam memperoleh pengalaman dari kerjanya.
4)  pendekatan hubungan kerja kemanusiaan, melandasi konsepnya bahwa dalam setiap rangkaian kegiatan penataan kerja sama sekelompok orang pasti melibatkan hubungan antara para pelakunya yang mengutamakan peranan penting dari faktor  kebutuhan individu, motivasi kerja, dan jalinan hubungan pribadi.
5) Pendekatan pembuatan keputusan, menekankan pentingnya peranan keputusan yang rasional.
6) Pendekatan formal, dilandasi pemikiran bahwa setiap pelaku dalam rangkaian kegiatan penataan dalam kerja sama untuk mencapai tujuan akan melakukan tugasnya dengan cara terbaik apabila mereka telah ditentukan secara jelas tugas yang akan di lakukannya.
7) Pendekatan spontanitas, menekankan pentingnya peranan kegiatan informal. Kegiatan akan berhasil dikerjakan dengan ikhlas.
8) Pendekatan partisipasi, menghargai berbagai bakat, kemahiran,   keterampilan, gagasan, pengetahuan, kemampuan dari para pelaku dalam rangkaian kegiatan penataan dalam setiap kerja sama.
9)  Pendekatan tantangan atau tanggapan, berpangkal tolak dari pendirian bahwa dalam rangkaian kegiatan penataan kerja sama para pelaku akan beekerja secara baik apabila kepada kepada mereka  diberi alasan melalui berbagai tantangan dan kebebasan.
10) Pendekatan pengarahan, dilandasi oleh pemikiran bahwa dalam rangkaian penataan kerja sama para bawahan menginginkan petunjuk, bimbingan, penjelasan tentang apa yang harus dilakukan dan bagimana melakukannya.
11) Pendekatan kontrol dan keseimbangan, didasari pemikiran bahwa penyimpangan, kesalahan-kesalahan, dan penyalahgunaan wewenang yang timbul dalam rangkaian kegiatan penataan kerja sama sekelompok orang disebabkan oleh tiadanya kegiatan yang sifatnya membatasi perilaku para pejabat atau pencegahan kemungkinan timbulnya penyimpangan.
12) Pendekatan sistem sosial, memandang administrasi sebagai rangkaian kegiatan penataan yang timbul dalam suatu organisasi yang merupakan sistem sosial yang kompleks sehingga diperlukan penelahaan masalah antarhubungan kebudayaan, proses pembentukan kelompok, peranan individu, status, tradisi, dan adat istiadat.
13) Pendekatan matematik, pendekatan ini dilandasi oleh pemikiran bahwa berbagai asa dalam administrasi merupakan pola-pola yang rasional dan logis.
                                                                                                                                 

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
            Berdasarkan pembahasan diatas maka dapat ditarik kesimpulan sebagai  berikut.
1.    Klasifikasi yang mutlak harus ada dalam administrasi, jika unsur itu tidak ada maka tidak aka nada administrasi. Pengertian administrasi di sini, yaitu merupakan faktor penyebab terjadinya penyebab terjadinya administrasi seperti klasifikasi yang dikemukakan oleh Siagian (1985:4) yang teerdiri atas empat unsur yaitu: (1) dua orang atau lebih, (2) tujuan, (3) tugas yang hendak dilaksanakan, (4) peralataan dan perlengkapan.
2.    Klasifikasi yang bersifat umum yaitu tidak berarti tidak adanya unsur itu administrasi tidak ada, tetapi hanya kurang sempurna. Pengertian unsur administrasi di sini, merupakan anatomi administrasi seperti yang dikemukakan The Liang Gie, (1972:11) yang terdiri delapan unsur yaitu (1) organisasi, (2) manajemen, (3) komunikasi, (4) kepegawaian, (5) keuangan, (6) perbekalan, (7) ketatausahaan, dan (8) hubungan masyarakat.
3.    Unsur adalah sebagian kecil dari sesuatu yang lebih besar. Unsur administrasi adalah bagian-bagian yang harus ada dalam keseluruhan kegiatan administrasi.
4.    Apabila kedelapan unsur tersebut dibandingkan satu sama lain sebagai suatu kebulatan, maka organisasi, manajemen , dan komunikasi merupakan proses yang luas. Ketiganya termasuk mempengaruhi keseluruhan aktivitas dari sesuatu usaha kerja sama. Sedangkan lima unsur lainnya yitu kepegawaian, keuangaan, pembekalan, ketatausahaan, dan hubungan masyarakat hanyalah menempati sebagian saja dari aktivitas kerja sama.
5.      Administrasi diartikan sebagai proses terbagi menjadi tiga macam, yaitu:
      1) Proses pemikiran (proses administrative/manajerial),
      2) Proses teknis operasional (technical operation), dan
      3) Proses pembantuan (auxiliary).
6.    Dalam setiap unit organisasi akan berjalan pula proses pengendalian dan proses pembantuan. Jadi, walaupun setiap unit mempunyai fungsi utama sendiri , namun harus pula melaksanakan sebagian fungsi unit utama sendiri, namun harus pula melaksanakan sebagian fungsi unit lainnya kecuali unit staf yang bukan teknis operasional organisasi.
7.    Pendekatan adalah proses perbuatan atau cara mendekati atsu mengetahui permasalahan. Pendekatan ilmu administrasi di sini diartikan sebaga cara mendekati permasalahan administrasi sebagai suatu ilmu pengetahuan.
8.    Istilah pendekatan, yaitu pendekatan proses, pendekatan sistem, pendekatan pengalaman, pendekatan hu bungan kerja kemanusiaan, pendekatan pembuatan keputusan, pendekatan formal, pendekatan spontanitas, pendekatan partisipasi, pendekatan tantangan atau tanggapan, pendekatan pengarahan, pendekatan control dan keseimbangan, pendekatan system sosial, dan pendekatan matematik.

B. Saran
            Berdasarkan kesimpulan di atas maka dapat disarankan untuk para lembaga keoraganisasian agar menggunakan referensi dalam makalah ini untuk mengetahui unsur-unsur dan pendekatan administrasi agar tercapainya suatu tujuan yang ingin dicapai.